Minggu, 16 Agustus 2009

JAWABAN SOAL MEDIA PEMBELAJARAN

1. Pilihlah suatu topik mata pelajaran, lalu tentukan materi pokok. Kemudian tentukan media apa yang akan anda gunakan dalam topik tersebut, dan apa alasan anda memilih media tersebut?

Jawab:

Topik: AQIQAH

Materi Pokok:

* Pengertian AQIQAH
* Rukun AQIQAH
* Syarat sah AQIQAH
* Membedakan kambing yang diperbolehkan untuk aqiqah dan tidaknya
* Menunjukkan contoh hewan aqiqah yang baik
* Mampu melaksanakan aqiqah dengan benar

Media yang digunakan: media audio visual gerak yaitu film

Alasannya: karena topik aqiqah merupakan proses, maka diperlukan media jenis film ini karena proses aqiqah sulit difahami jika hanya dijelaskan dengan kata-kata saja. Menggunakan film ini juga karena proses aqiqah merupakan suatu proses yang perlu didramatisasi. Dalam proses aqiqah ini juga diperlukan suara karena dalam aqiqah terdapat syarat-syarat aqiqah yang baik dan benar dalam melaksanakanya Adanya audio memungkinkan siswa untuk mengetahui tata cara aqiqah yang benar dan sesuai syari’at Islam.

2. Jelaskan pengertian e-learning, serta sebutkan apa saja aspek positif dan negatif e-learning dan bagaimana penerapannya di indonesia?

Jawab:

e-learning adalah suatu cara pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi komputer yang disambungkan ke jaringan internet. E-learning merupakan proses pembelajaran yang tidak bertatap muka, dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.

Aspek positif e-learning, yaitu:

* Dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja asal sesuai dan memenuhi target yang diberikan universitas.
* Lebih efektif dan efisien, karena mahasiswa tidak perlu ke kampus sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga.
* Hemat biaya jika digunakan dalam jumlah besar
* Mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan teknologi
* Menjadikan mahasiswa benar-benar aktif karena dosen hanya bertindak sebagai pengarah, mediator, motivator, dan fasilitator.

Aspek negative e-learning, yaitu:

* Tidak semua mata kuliah atau mata pelajaran bisa menggunakan metode ini, seperti: mata kuliah statistic yang memerlukan penjelasan langsung dari dosen.
* Membuat mahasiswa malas karena dilakukan secara serba instant.
* Pertanggungjawaban dari pelajaran yang diajarkan melalui metode e-learning sulit dibuktikan karena pembelajaran tersebut berada di dunia maya, dimana didunia ini semua bisa dimanipulasi dengan mudah.
* Minimnya tatap muka antara dosen dan mahasiswa membuat komunikasi diantara keduanya kurang, padahal saat ini komunukasi langsung sangat diperlukan.
* Minimnya tatap muka mengakibatkan terabaikannya pendidikan akhlak dan moral.

Penerapan e-learning di Indonesia saat ini:

Penerapan e-learning di Indonesia saat ini sudah semakin baik, sudah banyak perguruan tinggi saat ini yang menggunakan e-learning. Salah satu contoh perkembangan e-learning di bidang pendidikan seperti dilansir Detiknet ialah: Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama dengan 20 puluh universitas dari 11 negara di Asia yang tergabung di proyek School of Internet (SoI) Asia, meluncurkan platform Distance Learning atau pembelajaran jarak jauh generasi terbaru, yang pertama di dunia menggunakan teknologi multicast IPv6. Distance Learning dilaksanakan melalui perkuliahan, seminar, workshops, dan event khusus, baik secara real-time (langsung), maupun secara archived (terekam). Universitas-universitas yang jadi anggota, saling berbagi pengetahuan dan tenaga pengajar untuk keperluan mahasiswa-mahasiswa di 20 universitas ini.

3. Apa saja potensi media itu? Jelaskan?

Potensi media, yaitu:

* Konsep yang abstrak bisa dikonkritkan, misalnya nutfah yang merupakan proses sebelum terjadinya janin dalam rahim itu tidak dapat dilihat secara langsung, karena adanya media, kita dapat melihat seperti apa bentuk nutfah tersebut.
* Bisa menampilkan obyek yang:

- Berbahaya, seperti: ingin memberi tahu kepada anak didik bagaimana terjadinya kebakaran, dengan adanya media, guru tidak perlu mensimulasikan terjadinya kebakaran karena berbahaya. Guru hanya memberikan rekaman gambar bagaimana kebakaran itu terjadi.

- Terlalu besar, contoh: ingin menjelaskan bagaimana bentuk gajah, guru tidak perlu membawa gajah ke dalam kelas, cukup menggunakan media visual berisi gajah, peserta didik dapat memahami bagaimana bentuk gajah itu.

- Terlalu kecil, contoh: ingin mengetahui bagaimana proses perkembangbiakan amoba (hewan bersel satu), jika dilihat dengan mata telanjang, akan teras sulit tetapi, jika menggunakan media maka akan mudah dapat dilihat karena dapat diperbesar.

- Terlalu lambat, contoh: ingin mengetahui bagaimana proses terjadinya bayi dalam kandungan, tidak mungkin seseorang dapat melihat bagaimana proses terjadinya bayi yang masih dalam kandungan dan butuh waktu lama menunggu proses kejadian tersebut. Dengan media, semua dapat terlihat dengan jelas dan dapa dilihat hanya dengan beberapa jam saja.

- Terlalu cepat, contoh: ingin mengetahui bagaimana petir itu, tidak mungkin dapat melihat petir pada waktu yang kita inginkan karena adanya petir tidak dapat kita perkirakan. Dengan adanya media, proses petir yang cepat dapat dilambatkan dan dapat dilihat kapan saja.

* Keseragaman pengamatan dan persepsi, maksudnya: apa yang dilihat mempunyai makna yang sama bagi yang melihatnya.
* Menyajikan informasi dengan konsisten, karena media tidak dapat berubah jika tidak ada yang merubahnya.
* Membangkitkan motivasi belajar, karena media lebih menarik daripada hanya ceramah saja.
* Menjangkau sasaran yang luas, karena dapat digunakan hingga di daerah terpencil.
* Mengontrol arah dan kecepatan belajar, maksudnya cepat atau lambatnya dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.

Minggu, 02 Agustus 2009

PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MUTU DI MADRASAH IBTIDAIYAH

Saat ini media tidak lagi hanya dipandang sebagai alat bantu guru untuk mengajar saja, tetapi lebih sebagai alat penyalur pesan dari pemberi pesan (guru, penulis buku dan sebagainya) ke penerima pesan (siswa). Sebagai pembawa pesan, media tidak hanya digunakan oleh guru saja tetapi yang lebih penting lagi dapat digunakan pula oleh siswa. Oleh karena itu, sebagai penyaji dan penyalur pesan dalam hal tertentu, media dapat mewakili guru menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas, dan menarik yang dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah. Fungsi tersebut dapat dilaksanakan dengan baik walaupun tanpa kehadiran guru secara fisik.
Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan dapat membantu mengatasi hal tersebut. Perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan daya ingat dan lain-lainnya dapat diatasi dengan pemanfaatan media pembelajaran. Apalagi untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah yang masih banyak tidak mengerti jika pesan yang disampaikan guru hanya melalui kata-kata (ucapan) guru saja karena daya tangkap mereka masih terbatas, media sangat berperan membantu keterbatasan tersebut sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh guru dapat dibantu oleh media dan dapat menimbulkan pemahaman yang dapat dimengerti oleh siswa

Minggu, 26 Juli 2009